KUALA TUNGKAL – Gaung kasus
penularan HIV/AIDS melalui transfusi darah tercemar di Merangin yang
diberitakan Tribun pada Selasa (16/10) terdengar juga sampai di Tanjung
Jabung Barat (Tanjabbar).
Namun, menurut Kepala Bidang
Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Kabid P2PL) Dinas
Kesehatan Tanjabbbar, Dwikora Sulaksono, Rabu (17/10) siang, sejauh ini
di Tanjabbar tidak pernah terjadi kasus penularan HIV /AIDS melalui
tranfusi darah tercemar ataupun praktik dokter gigi.
Bahkan, bisa dibilang tak ada pula penemuan kasus penularan melalui jarum suntik para pengguna narkoba dan semacamnya.
“Selama
ini penularan selalu lewat hubungan seks dan ibu ke bayinya lewat
kehamilan,”kata Dwikora tentang cara penularan paling lazim terjadi di
Tanjabbar dari HIV/AIDS, yang mampu perlahan-lahan mematikan para
pengidapnya setelah menggerogoti kekebalan tubuh mereka secara total.
Dwikora menjelaskan hal itu kepada Tribunjambi.com pada Rabu (17/10) siang di sela-sela satu acara di Gedung PKK Tanjabbar.